Searching...
Minggu, 13 September 2015

Enaknya Ngentot Mahasiswi Yang Masih Perawan !! (cerita dewasa)

Enaknya Ngentot Mahasiswi Yang Masih Perawan, masa itu saya masuk sebuah sekolah akademik diploma 1 tahun di Bandung, beserta ternyata semua mahasiswi-mahasiswinya di sini lumayan cakep-cakep juga. Setelah 2 minggu lewat aku mulai akrab dengan semua mahasiswa-mahasiwa sekampus, dan terus terang di jurusan aku Manajemen Informatika, perempuannya hanya sedikit sekali, bersama kampus ini pun baru berdiri jadi belum begitu populer, setelah tiga minggu belajar di kampus ini, ternyata ada mahasiswi baru yang cantik, putih beserta bercahaya, pakaiannya juga biasa-biasa saja tetapi semua laki-laki di kelasku, melongok memandang dia. Yaa ampun, cantik betul nih.

Jam mata kuliah pertama selesai dan anak-keturunan laki-laki di kelasku banyak yang kenalan tapi terus terang hanya saya beserta sahabatku berdua dapat dibilang cool, kami hanya keluar bersama mengunyah di kantin. Aku benar-betul belum punya nyali untuk dekat dengan wanita-wanita di kampus masa itu. Dan dengan si mahasiswi baru itu pula kenalnya amat lama sekali. Sebut saja panggilan panggilannya Ani. Aku yang baru memasuki dunia baru di perkuliahan, bersama melihat cewek-cewek di kampus pun begitu menggebu-gebu nafsu birahiku. Tapi aku hanya punya pikiran bersama perasaan sama si Ani ini, mungkin banyak cowok lainnya berpikiran beserta berperasaan begitu pula, tapi saya tidak PD, bersama saya itu bisa dibilang pendiam bersama rata-rata menurut teman-sahabat, saya ini punya wajah lumayan ganteng. Yaa.. Itu sih menurut teman-sahabatku .

Masa perkuliahan pun terus berjalan, dan setelah 3 bulan lebih saya mulai akrab dengan Ani ini dan mulai sering ngobrol (sebelumnya hanya kenal senyum saja, ataupun hanya menanyakan tugas mata kuliah). Bersama ternyata Dia ini lagi cuti kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta hukum populer di Bandung, tapi saya lupa waktu itu dia semester berapa, yang saya ingat masa itu aku berumur 19 tahun bersama dia berumur 22 tahun. Dan ternyata dia sudah punya pacar. Waduh hatiku lemas, walaupun sudah jarang ketemu tetapi statusnya masih resmi pacaran.

Ketika kami berdua ngobrol, dia suka curhat tetapi aku suka mencuri pandangan ke arah buah dadanya yang indah menawan itu. Waduh pokoknya bulat tegap beserta sedikit runcing, begitu pula kulitnya tidak satupun bekas goresan luka, hanya putih mulus bersama pantatnya bulat menantang. Bila dilihat dari belakang, waduh.. Membikin kemaluan aku angkat badan tegap beserta kepengen kuremas-remas dan ditancap dari belakang. Bayangkan jika berjalan dia berlenggang-lenggok. Dia memiliki rambut yang indah, hitam bersama panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, alis bersama bulu mata yang lentik (tapi semacam cewek bule). Beserta memang cewek ini keturunan satu orang yang tajir raya. Dan kami pula menjadi dekat dan akrab, tapi tidak paham dia itu sukanya bareng dan jalan sama aku saja. Padahal kan banyak sahabat cewek di kampus itu ataupun cowok yang lain. Yaa.. Tapi aku pula sangat senang sekali bisa berlalu bareng sama Ani, Dia juga sering mengajak saya main ke rumahnya. Namun itu tidak pernah terjadi, mungkin saya tidak biasa main ke rumah cewek. Dan akhirnya dia ingin main ke rumah saya, waduh saya pun bingung sebab aku juga belum pernah kedatangan teman cewek apalagi semacam dia, tapi dia terus memaksa saya.

Suatu hari di kampus, mata kuliah satu sudah selesai bersama harus masuk lagi untuk mata kuliah yang kedua, tapi waktunya sore hari, beserta ketika sudah selesai mata kuliah satu, kami pun merasa BT kalau di kampus saja, beserta Ani memaksa saya untuk main ke rumah saya, ucapnya mau tahu tempat domisili aku dan sekaligus kepengen curhat. Ya untungnya rumah aku itu hanya ada saudara aku (karena aku tidak tinggal dan orang tua) beserta rumah itu milik nenek saya. Oleh sebab itu kehidupan saya bebas dan saling cuek sama anggota keluarga lainnya di rumah itu. Tidak ada saling curiga atau hal apapun, yang penting tidak saling merugikan satu sama lain.

Kami juga berdua angkat kaki ke rumah aku. Siang bolong, ketika sudah sampai di rumah, Ani aku persilakan masuk ke kamar aku beserta ternyata aku tidak grogi atas kedatangan cewek cantik ini. Bersama ketika baru mengobrol sebentar lalu dia bicara, Ted panas yaah hawa di Bandung sekarang ini.
Iya nih! Sambil kubawakan minuman dingin yang sangat sejuk sekali.
Ted.. Boleh nggak aku buka baju, anda jangan malu Ted, saya masih pake pakaian dalam kok, habis panass siihh..
Waduh memang saya merasa malu waktu itu bersama sedikit deg-degan jantungku.
Aduuh gimana saudara ini, emang anda nggak malu sama aku? Bantahku.

Tapi kan dia sudah ngomong bila dia masih memakai pakaian dalam. Kemudian aku keluar kamar sebentar untuk mengambil makanan ringan di lemari es, beserta ketika aku memasuki kamar lagi, ya ampun.. Pakaian dalam sih pakaian dalam tapi jika ternyata bila itu BH yang super tipis beserta kelihatan puting susunya. Waduh, saya sangat grogi waktu itu bersama aku pun sering memalingkan wajah, tapi tidak dapat dipungkiri, kemaluan aku pun berereksi dan aliran darah saya pula mengalir tidak karuan, apalagi hawa sedang panas-panasnya.
Ayo sekarang anda ingin curhat lagi? Kataku.
Nggak sih Ted, saya udah minta putus sama dia (pacarnya-red) bersama dia setuju untuk resmi putus.
Ya udah.. Abis gimana lagi, ucapnya.

Dalam hatiku, asyik dia sudah putus, dan saya pula berpura-pura bersedih, sebab memang kasihan memandang wajahnya sedikit pucat dan sedikit menangis. Dia memelukku sambil sedikit bicara kepadaku, tapi itu lho anuku tidak bisa diam beserta semakin panas saja cuaca tubuhku. Ketika kuelus rambut beserta punggungnya, eh dia menciumku beserta kubalas ciumannya bersama dia membalas lagi, semakin lama kami berciuman dan dia memasukkan lidahnya ke mulutku. Waduh, ini benar-betul mengasyikan bersama terus terang ini adalah pertama kali bagiku. Bersama dia pun mengeluarkan suara desahan yang amat lembut beserta sensual, beserta dituntunnya tanganku ke buah dadanya, langsung saja kuremas-remas beserta BH-nya pula kubuka. Wow, buah dada yang amat indah, putih, bulat berisi beserta mancung serta puting yang bagus, sedikit warna merah di seputar putingnya dan berwarna coklat di puncaknya, sekali-kali kupelentir putingnya dan dia pun mendesah kuat, Ssstthh ha.. Hah.. Aahh.. Okhs Ted, bagus Ted, eenakk, suaranya yang kecil dan merdu. Dia membuka bajuku beserta aku kini dibuatnya telanjang, tapi aku hanya pasrah saja, tidak ada rasa malu lagi.

Apa anda sering melakukan ini sama pacar anda? Kataku.
Iya Ted, tapi nggak sering.. Aaksshh.. Kata dia sambil mendesah, tanganku diarahkannya ke liang kemaluannya, dan langsung kuelus-elus sambil lidahku menjilat putingnya yang indah itu. Sedikit-sedikit kuselingi dengan gigitan ringan tepat di puncaknya, bersama dia menggeliat keenakan. Dan kemaluannya juga basah. Kubuka celananya bersama celana dalamnya secara perlahan.

Oh iya, kami melakukannya di sofa kamarku tepat di depan TV beserta stereo-set. Beserta kami lagi sedang mendengarkan lagu-lagu rock barat tahun 70-an, ketika kubuka CD-nya, yes.. Dia memiliki kemaluan yang bagus, bulu sedikit, bersama tentulah dia masih perawan, dengan pacarnya juga hanya mengerjakan oral sex. Tetapi aku belum berani buat menjilat kemaluannya, saya hanya mengesekkan tangan aku ke bibir kemaluannya. Eh ternyata dia turun dari sofa bersama menghisap batang kemaluanku, Aaakshh.. Hsstt oks! Dia menjilati biji pelerku beserta dia mengisap kemaluanku lagi sambil dipegang beserta dikocoknya. Waduuhh.. Enak sekalii akkhhss.. Aliran-aliran darahku mengalir dengan serentak beserta ingin kumasukkan kemaluanku ke liang kemaluannya, tapi apa dia ingin? Beberapa menit kemudian.. Ted, anda punya barang gede enggak, kecil enggak, panjang enggak and pendek enggak, tapi bener Ted, saya sangat suka anda punya barang, katanya sambil berdiri bersama lubang kemaluannya dihadapkannya ke wajahku aku semakin tidak kuat saja.

Langsung saja kujilat liang kemaluannya. Wah agak bau pula nih, tapi bau yang enak. Semakin lama semakin asyik bersama sangat enak, beserta dia juga merintih-rintih kecil, Uwuuhh oo.. Sstt akhs.. Akhs.. Akhs.. Oohh aahh.. Sstth, sambil tubuhnya agak bergerak nggak karuan, mungkin jilatanku belum pintar tapi kulihat dia sedang keasyikan menikmati jilatanku. Lalu dia angkat badan bersama menarik tubuhku ke lantai. Di situ kami berciuman lagi, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang hangat di sekitar liang kemaluannya, kuingin batang kemaluanku dimasukkannya ke lubang kemaluannya. Soalnya aku masih ragu. Tapi aku memberanikan untuk bicara.

An, engkau masih perawan nggak?
Iya.. Aksshh.. Sstt.. Sstt aakhs, ucapnya. Ternyata dugaanku betul.
Tapi sama pacar engkau itu?
Iya tapi jika aku sama dia hanya oral aja, kata Ani.
Tapi Ted, gimana bila kita ini sekarang.. Dia tidak melanjutkan pembicaraannya.

Okh.. Ookh.. Okh.. Sstt.. Dia mencoba untuk memasukan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya dengan bantuan tangannya. Dengan begitu, aku pula berusaha buat memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, dan secara perlahan kugesekkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dan sedikit demi sedikit kumasukkan kemaluanku, tapi ini hanya sampai kepala aja, dan.. Ooohh aakksshh.. Ahh.. Ah.. Aahh.. Oohh.. Sset, dia merintih- rintih. Aku terus menggenjot dia.
Ted, ternyata pedih juga, aahh! Ucapnya.
Tapi teruskan saja Ted...
Kulihat wajahnya memang mengkhawatirkan pun, tapi yang kurasakan adalah kenikmatan, meskipun itu masih tersendat-sendat dan sedikit kehangatan, Ookkhhss.. Sstt, aduh nikmatnya, kataku. Beserta tentulah ada sedikit darah di batang kemaluanku beserta yes.. Semua batang kemaluanku masuk, dan betul-betul nikmat tiada tara, dan hilanglah perawannya dan perjakaku.

Ssstt.. Sstt.. Desahannya yang merdu bersama menggairahkan apalagi didukung oleh kecantikannya beserta mulus kulitnya. Dan kami masih mengerjakan gaya konvensional dan terus kugenjot naik turun, naik turun beserta tumben, aku masih kuat bersama menahan kenikmatan ini, sebab jika aku sedang onani, tidak selama ini. Di lantai itu kami melakukannya serasa di surga. Assh.. Asshh.. Aakss.. Oohh.. Aksh.. Sstt, dia menjerit-jerit tapi biarlah kedengaran oleh saudaraku, yang lagi nonton TV di ruang keluarga. Sebab pasti suara jeritan Ani ini kedengaran. Terus Ted, aduhh Ted kok enak sih.. Aakss ssttss.. Katanya sambil merem melek matanya bersama bibirnya yang aduhai melongo ke langit dan langsung kujilat lidahnya. Duuhh aahss sstt duh An, aku mau keluar nih! Kataku. Uuhhss sstt jangan dulu dong Ted.. Bentar lagi aja, ucapnya. Tapi memang aku waktu itu sudah nggak kuat, ehh ternyata.. Sss oohh akkhhss.. Oohh, duh Ted boleh deh sekarang, kamu dikeluarinnya di sini aja, sambil ditunjukanya ke arah payudaranya. Beserta.. Creett.. Cret.. Cret.. Crret bersama air maniku yang lebih dari satu itu menyemprot ke payudaranya bersama sekitar lehernya. Selesailah main-main sama Ani, dan masa pun menunjukan arah jam 5 lebih dan memang kami sudah telat buat pergi lagi ke kampus memasuki pelajaran Mata Kuliah kedua.

Kami berdua terkulai beserta ketiduran di lantai itu dalam keadaan masih telanjang, bersama lagu di stereo tape-ku pula sudah lama habis. Bangkit-bangun sudah hampir jam 19.00, kami juga bergegas berpakaian beserta aku angkat kaki ke kamar mandi buat mandi, sesudah aku selesai mandi dia juga mandi, bersama akhirnya kami pergi berlalu-jalan sekalian mencari makan. Kami angkat kaki ke daerah Merdeka bersama makan. Sesudah itu kami nonton di Bioskop. Di Bandung Indah Plaza (BIP), lalai lagi waktu itu kami nonton apa. Sesudah selesai nonton Ani tidak mau pulang dia ingin menginap di rumah aku. Waduh celaka juga nih anak, ketagihan atau dia lagi ada masalah dengan keluarga di rumahnya. Setelah kami berbincang-bincang, ternyata dia domisili tidak dan orang tuanya, sama semacam saya. Dia menetap beserta bibinya, beserta tentulah tidak ada perhatian bibinya kepada Ani. Dan kami berdua pulang ke rumah saya dengan mencangking makanan tidak berat, minuman (beer dan Fanta). Sesampainya di rumahku, kami berdua mengobrol lagi sambil lihat TV, beserta kusuruh dia bobok duluan, kamipun bobok sambil berpelukan terbuai terbawa oleh mimpi indah kami berdua.

Sejak saat itulah kami resmi berpacaran, dengan begitu makin sering pun kami mengerjakan perbuatan nikmat semacam yang telah kami lakukan sebelumnya.
Demikianlah Enaknya Ngentot Mahasiswi Yang Masih Perawan






0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!